Wednesday, February 23, 2011

Jahiliyah...


Salah satu ciri kejahiliyahan itu adalah selalu diperingatkan dengan musibah, “  Ayah mengomentari kemalasanku mentuk mempersiapkan segalanya sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Lantas pikiranku melayang…hmm…iya juga ya…kejahiliyahan mana yang tidak mengalami musibah? Efek dari setitik kesombongan dan ego bahwa ‘apa-yang-aku-lakukan -tidak-akan-berpengaruh-apa-apa’.
Memoriku pun terus berkelana pada kejadian-kejadian sekitar, musibah demi musibah, bencana…aduh, apalagi atuh ya bahasanya? Azab? Saat ini saja, cuaca tidak sesuai dengan jadwalnya. Gempa, banjir, gunung meletus, masih belum berhenti. Belum lagi tragedy-tragedi kemanusiaan, kelaparan, kemiskinan, korupsi, kriminalitas, pembunuhan, perzinaan, wabah penyakit, krisis ekonomi, ,,ada yang kelewat?
Lalu…jahiliah kah? Teringat bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya, setitikpun, tidak pernah sia-sia. Ada maksud, tujuan, dan ada aturannya…ada ‘manual book’ nya…lalu cobalah ukur diri dan sekitar kita…dari keseluruhan ‘manualbook’ itu, berapa persen yang kita patuhi? Ah, jangankan keseluruhan, yang sebagian pun kadang setengah hati. Atau malah tidak tahu apapun. Cuek aja lah, asal hidup, asal senang, asal bermanfaat bagi orang lain, asal nyaman…asal saja.
Tapi tetap saja…ada sebab, ada akibat. Tidak ada setitikpun yang akan luput, betul?
Ingat, kenapa iblis ditendang keluar dari surga? Hanya karena tidak ingin sujud pada Adam. Apakah iblis ingkar dengan keberadaanNya, kekuasaanNya? Tidak. Iblis sangat patuh padaNya, seperti juga makhluk lainnya. Sehingga ketika dia berjanji bahwa akan terus menyesatkan manusia, tidak pernah sedetikpun dia berhenti, bela-belain menyelusup ke aliran darah manusia. (QS Al-‘araf :1-18)
Iblis hanya melakukan satu kesalahan. Kita? Atau, begini saja…relakah kita disebut sebagai jahiliyah alias BODOH? Pola pandang kita terkungkung dengan doktrin kurikulum sekolah dasar bahwa jahiliyah hanya ada pada jaman nabi. Sekarang tidak ada lagi. Realitasnya…?
Tapi kata Allah, Qur’an hanyalah untuk orang-orang yang berakal. Dan orang-orang yang berakal tidak akan pernah berpikir lebih dari sekali untuk mengaplikasikannya. Hari ini, sepertinya sejuta kali berpikir ketika ada satu ayat, misalnya “sembahlah Allah dan jauhi thogut” (An Nahl :36)…atau “ulurkanlah penutup kepalamu hingga menutupi dada” (al ahzab:39)…atau …haduh, ada lebih dari 6000 ayat, harus disebutin satu-satu?
Seribu kali berpikir…sungguh bodoh…
Ternyata sungguh, wajar jika musibah datang beruntun…dan kecelakaan sebenarnya sudah menanti dengan jarak yang lebih dekat daripada dua jari yang berhimpit.


No comments:

Post a Comment