Monday, February 25, 2013

Senja yang Getir


Menghadapi masa senja itu seberapa getirnya? Jelas pertanyaan ini hanya bisa ku jawab saat menghadapi masa senja nanti. Itu pun, kalau memang sampai waktu ku ke sana. Apakah sama dengan getirnya orang-orang yang takut pada kematian saat menghadapi senja? Bertanya-tanya, apakah esok pagi aku masih akan membuka mata?

Ah, begitu rupanya. Masa muda, masa senja, bagi yang selalu ingat mati, tidak akan ada bedanya.

***
Pada setiap senja yang getir, alam selalu mencoba menggetarkan hati atas kematian. Seberapa membatu hatiku hingga tidak merasakan apa pun?

Kau tahu, Ayah, ada senja yang lebih getir.

Senja saat aku tahu bahwa kematian bisa datang kapan saja, tetapi sama sekali tidak ketakutan. Iman macam apa ini?

Sekali dua kadang aku terguncang, setelah itu hilang. Setan kah yang menenangkanku, Ayah? Aku, berkali-kali, mengutuk diri...sungguh getir.

images
***
Jakarta, 27 Januari 2013, 19.17