Tuesday, March 19, 2013

Memoar Ciremai: "Tuhan bilang, tidak perlu bertanya!"


Ciremai itu kabarnya 3078 mdpl. Surprise.......

***

Aku ingat, saat itu aku sedang melarikan diri. Bisa dibilang aku ini anak 'rumahan'. Melihat banyak hal di televisi rasanya tersiksa. Ingin ke sini, ingin ke situ, dengan banyak hal, terpaksa kuputus. Ingin ini, ingin itu, juga tak bisa.

Yang namanya berkeliling dunia, menginjak tanah-tanah yang berbeda, atau berkarya setinggi-tingginya, bagi ku, bagi kami, rasanya tidak berlaku. Adaaaaa saja yang menghambat dan membuatku tak berkutik. Entah itu materi, waktu, kondisi, prioritas,....

***
Saat itu aku ingat betul, aku melarikan diri.

Aku tak peduli lagi materi, waktu, kondisi, prioritas....aku ingin naik kesana, ke tempat yang aku sama sekali tidak tahu menahu. Tak peduli menghabiskan uang puluhan persen gaji, tak peduli seberapa lelah, tak peduli resiko nanti, tak peduli kondisi saat itu, tak peduli juga dengan banyak hal yang belum kubereskan...

Aku ingin, sekali saja....

***

'Sekali saja' itu pernah ku coba sebenarnya, naik ke Gunung Geulis di belakang rumah, mungkin tak lebih dari 800 mdpl. Tapi tidak sampai.

***

Dan urusan naik Ciremai itu aku serahkan saja pada teman-teman. Urusanku hanya berjalan. Tak tahu menahu tingginya, tak tahu menahu kabar medannya, tak tahu menahu kabar takhayulnya, bahkan tak tahu menahu ada kawah di atasnya...

***

Berapa hari aku naik turun ya? Rasanya sih 4 hari 3 malam. Lama memang, karena ada 4 laki-laki dan 3 perempuan. Perempuan yang memperlambat, juga barang bawaan yang 'ternyata' berlebih.

Ahad, 08 April 2012, 07.45. Akhirnya aku bisa menyentuh langit. Dan, waaaah...kejutan dariNya banyak sekali.

Hal pertama yang kuucapkan dalam hati saat sampai di puncak adalah "Loh, ada kawah ya?" Usut punya usut, barulah aku tahu Ciremai itu kabarnya 3078 mdpl. Barulah aku tahu Ciremai itu kabarnya Gunung tertinggi di Jawa Barat. Dan baru aku tahu kabarnya dari puncak ciremai itu bisa terlihat Laut Jawa.

Dan, hei, kejutan terhebatnya, aku baru sadar setelah sekian belas menit di puncak: "Ini puncak pendakian PERTAMA sepanjang 23 tahun ini!" dan WOW, puncak pertamaku Ciremai, sodara-sodara!


***

Dan setelah pengakuanku bahwa ini adalah puncak pertama, inilah pengakuan teman-temanku.

Saat aku memutuskan ikut, mereka tidak yakin akan mampu mendaki sampai puncak.

Aku tertawa. Setelah reputasiku di Gunung Geulis, siapa juga yang akan percaya aku bisa naik Ciremai. Secara, di antara 3 perempuan yang ikut itu, aku yang fisiknya paling bontot, plus paling lemah.

Gunung tertinggi, medan yang kata mereka berat (Apa ya namanya? Tanjakan Asoy? :D ), juga takhayul yang beredar..(well, ada yang gangguin kita juga sih di sana, tapi awalnya kukira babi hutan, ternyata temanku bilang makhluk halus..Wallahu'alam).

Satu-satunya keberuntunganku hanya ketidaktahuanku tentang apapun, berikut ketidakyakinan mereka. Satu-satunya keberuntunganku hanyalah aku hanya tahu berjalan.

***

Ah...sering kali hidup memang tidak perlu tahu banyak hal, seperti Tuhan yang menyembunyikan banyak hal.
Tuhan katakan: tidak perlu bertanya, jalani saja semuanya, ya perintahNya, ya laranganNya...seperti cara kita meyakini alif lam mim...

Sehingga, ketika menempuh jalanNya kau tidak akan sedikitpun merasa takut.

Karena satu-satunya jalan menunju padaNya, toh, sudah Dia tentukan. Ketakutan kita tidak akan membuatNya menciptakan jalan lain.


Jakarta, 9 Oktober 2012, 21.39
..aku senang..saat tidak ada satu pun di atas ku selain langit..
Nah kan...lagi-lagi menulis yang bukan ingin kutulis..Zzzz