Semakin banyak informasi yang masuk ke kepala ini, rasanya semakin penat. Kondisi ini sangat jauh dari standar kehidupan ideal. Yah, mungkin hanya aku yang rasa, saat teori-teori kehidupan ideal yang masuk ke kepala tidak sesuai dengan apa yang dilihat dengan mata, didengar dengan telinga, dan dirasakan dengan hati. Sampai saat ini aku hanya bisa sekadar membaca, mendengar, dan merasakan. Kau tahu, yang bisa merasakan kekacauan itu adalah orang-orang yang mengalami kesenjangan antara kehidupan nyatanya dengan teori-teori kehidupan ideal. Orang-orang yang tahu teori, tapi memiliki hal-hal yang sesuai dengan teori tersebut, cenderung nyaman dan tidak merasakan ‘kekacauan’ yang besar. Pun, orang yang hidupnya tidak ideal,, kalau dia tidak tahu teori-teori kehidupan ideal, dia tidak akan merasakan apapun.
Tapi aku, dicekoki paradigma-paradigma pendidikan yang sebagian besar hanya dongengan dan jauh dari realita, mempelajari hal yang mengawang tanpa membaca apa yang terjadi di atas tanah, teori yang bukan solusi, bahkan seringkali bertentangan satu sama lain…rasanya semakin penat. Menyandingkan teori dengan realitas yang ada. Apa kau juga?
Dan sialnya…aku tak bisa berkutik! Diam…ingin berbicara, pada siapa? Tidak ada yang bisa mendengar. Semua orang nyaman dengan hidupnya masing-masing. Kalaulah aku bisa membeberkan kebenaran dan ayat-ayat yang tersembunyi di kepalaku…andai saja. Aku mencari seseorang yang bisa mendengar dan memahami kompleksnya pikiranku.
Aku mulai berpikir, mengapa gunung-gunung meledak ketika dibebani Qur’an padanya (QS Al-Hasyr:21). Karena mereka tidak bisa melakukan apapun. Potensinya berbeda dengan manusia, yang memiliki pendengaran, pengelihatan, hari, ruh, raga, yang dapat berkembang dan saling mentransfer beban. Ketika pendengaran, pengelihatan, dan hati mulai terlalu banyak dipakai tapi ruh dan raga tidak bergerak, kupikir, aku pun bisa meledak. Jantung ini benar-benar ingin melonjak dari tempatnya, dan ini nyata. Apa kau juga?
Pembunuhan, perzinahan, pelacuran, hamil diluar nikah, pencurian (karena butuh atau senang), narkoba, human trafficking, child trafficking, human exploitation, child exploitation, kemiskinan, kefakiran, kekafiran, peminta-minta, pengamen, pemulung, pengangguran, tawuran pelajar, aborsi, HIV-Aids, Penyakit Menular Seksual, Homoseks dan Lesbian, penyimpangan orientasi seks, feminism, kapitalisme, monopoli, kecurangan, riba, korupsi, suap, kemunafikan, dunia gemerlap, pergaulan bebas, demokrasi anarkis, provokasi politik, obsesi kekuasaan, eksploitasi alam, kerusakan bumi, pengerukan sumberdaya alam tidak terkendali, hewan diperlakukan lebih layak dari manusia, dan manusia tidak sudi mengurus manusia yang lain, perbudakan modern, penjajahan modern, doktrinasi menyesatkan, pengalihan orientasi hidup dari kematian ke kehidupan, atheism, paganism konvensional dan modern, konsumtifisme, life-style orientation, Human Rights nan lebay sampai melupakan kewajiban,,,ada TAMBAHAN??
STMJè Shalat Terus Maksiat Jalan…
Semua hal itu bermuara pada satu hal : Penyembahan pada TUHAN baru manusia, yaitu DIRINYA SENDIRI. (plus TUHAN-TUHAN lain).
Dan ini berarti, MENYEKUTUKAN-Nya.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukanNya (syirik)...” (TQS An-nisa:48)
Semua hal itu selaras dengan hal ini : BENCANA. Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, kebakaran, banjir, longsor, radiasi nuklir, kecelakaan darat, laut dan udara, badai, angin rebut, global warming, …. Bumi bergolak. Pasukan Allah Bergerak. Atas perintah siapa? Tidak mungkin selain Dia.
Manusia seolah tidak punya tugas selain ‘menikmati hidup’ dan ‘bertahan hidup’. Padahal MANUSIA yang ditugaskan mengelola bumi (QS Albaqarah:30). Kasarnya mah, hidup padahal sudah diberi, kenapa harus dicari lagi? Keselamatan saat kehidupan setelah mati yang belum Allah berikan, kenapa tidak dicari??
“Dan CARIlah akhirat, namun JANGAN LUPAKAN dunia..” (TQS AlQashash: 77)
Aku percaya apa yang Allah tunjukkan pada ku, dan pada kita semua. Apa yang dibuat manusia, tidak akan pernah akan bisa mengatur manusia lainnya, apalagi bumi dan seluruh isinya. Apalagi di KERAJAAN-Nya. Bumi ini milikNya. Tapi manusia membuat aturannya sendiri seolah-olah mampu meluncurkan sebuah kudeta terhadap kekuasaanNya.
“…Allahlah sebaik-baik pembuat makar,” (TQS.. cari aja deh, lupa).
“Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu (manusia) belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” (TQS Al-Insan:1)…Dia yang meng-ada-kan Manusia…asa sombong pisan manusia teh.
Ah, cape. Masih ada 6000an lagi ayat qauliyah, belum lagi qauniyah. Padahal banyak juga yang bisa dicapai dengan logika ^_^…. IQRA sendiri lah!!! Sebel sayah…
Setelah perenungan sejak titik kesadaran memori hingga saat ini,
di Depan pintu kamar, 15 Maret 2011, 11:02
“..Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang penduduknya dzalim. Berilah kami pelindung dari sisiMu, dan berilah kami penolong dari sisiMu.”
(TQS Annisa : 75)
Doa penduduk Makkah saat itu,
Dan do’aku saat ini…
Ada yang punya do’a yang sama?
No comments:
Post a Comment