Ceritanya meng-geje tengah malam di suatu malam (gak mungkin lah tengah malam di suatu siang), goreng kentang jam sekian malam (enatahlah jam berapa, lupa), seduh kopi, dan nangkring di depan tv. Oper channel sana-sini tapi ga ada yang rame, akhirnya mentok di Trans7 (Ups, nyebut merek, ga apa-apa lah yaaaa).
Sebenarnya udah lama tau ada program itu tengah malam, tapi gak terlalu ambil pusing. Semua permasalahan media, baik sebab musabab dan akibatnya ke masyarakat, sudah tau lah akarnya dimana...(perlu dibahas? nanti yah). Yang jelas, yah bayangkan saja. Semua ke'kacauan' yang terjadi di sekitar kita tak lepas dari pengaruh media, entah itu TV, Internet, Koran, Majalah, dan kawan-kawannya. Kalau dirunut-runut, ujung-ujungnya bisa dibayangkan penikmat media itu seperti boneka. Tahu lah yang menguasainya siapa...
yah, akhirnya jadi menyimak program Dunia Malam Trans7. Digambarkan seorang wanita cantik yang cerdas (pemandu acara) ingin tahu suasana malam di salah satu kota di Kalimantan. Mulai dari kulinernya yang aneh, sampai gemerlap prostitusi dan klub-klub malam. Menyimak sambil miris sebenarnya, sebab si pemandu itu menggambarkannya dengan 'cerdas', seolah hal-hal seperti itu adalah wajar. Ekspresi dan pemaparannya cerdas layaknya seorang jurnalis, tapi...yang dibahasnya sama sekali tidak. Apalagi penampilannya, sebab dia menelusuri dengan melebur kedalamnya. akhirnya, jadi tidak pantas melebur pada dunia malam kalau kostumnya seperti biasa, misalnya kemeja dan jeans, ga nyeni banget...apalagi pakai jilbab. jatuhnya.......ya pakai tanktop nu kararitu lah. Ditambah 'objektivitas' hasil liputannya yang pada akhirnya mempromosikan 'Dunia Malam itu Mengasikkan'...si wanita yang 'cerdas' itu ikut melebur di lantai dansa sebuah klub malam yang dia gambarkan sebelumnya bahwa acara di klub itu biasanya diawali dengan sexy dancer. Dan...tampak santai saja. Ah, lieur dunia....dia benar-benar bilang "Dunia malam di sini menyenangkan!"
Setelah program itu habis, program selanjutnya saya panteng juga. Berharap ada yang lebih berkualitas (karena biasanya disitu acara2nya tanpa sinetron2 geje)...ternyata makin error. Nama Program Selanjutnya adalah...Mata Lelaki. Kukira pemandunya bakal beneran lelaki. Ternyata eh ternyata.......lebih seksi dari yang tadi ! Pakai gaun mini hanya sebatas bawah dada sampai pangkal paha (maaf), dengan lekukan yang ditonjolkan sana-sini, dan disorot per lekukan. Sebenernya tu program cuma ngebahas 'manfaat kopi'...tapi, masya Allah...apa-apaan itu teh? si pemandu na....aduuuuh ga tega ngegambarinnya...di shoot sambil minum kopi dengan berbagai posisi. Seperti memang dirancang untuk (maaf--lagi) merangsang. Apa maksudnya? Menghibur?
Kalaupun yang 'terpancing' itu sudah punya pasangan, apa statusnya jika pandangannya 'menikmati' yang bukan pasangannya? Apalagi yang belum punya pasangan? Semakin 'halal' saja pergaulan bebas di negeri dengan penduduk 'yang-katanya-muslim' terbanyak di dunia ini...
Dan media...yang menyaksikan bukan hanya satu-dua orang...Bayangkan saja akibatnya...
Stress...!
No comments:
Post a Comment