11-11-11 seharusnya menjadi angka yang biasa, karena Allah toh menciptakan setiap harinya punya berkah yang sama berlimpah. Setiap detik mata memandang, tangan berbuat, kaki melangkah, sejatinya banyak hal yang bisa didapat. Termasuk teori-teori nyeleneh dan inspirasi-inspirasi yang sengaja Allah hadirkan tiba-tiba.
Yang nyeleneh hari kemarin itu :
Bagaimana kita bisa membedakan cowo yang suka dan ga suka sama bola?
datanglah ke kantin salman ITB pas pertandingan bola. Tu cowo-cowo yang memisahkan diri dari gerombolan di depan TV kantin, berarti dia ga gila bola. Secara, pas orang lain teriak-teriak, dia cuek aja. Mengamati gerombolan pecinta bola yang merasa sangat kehilangan karena tidak bisa nonton di rumah/ kosannya (persis musafir), dan yang kebalikannya, itu hiburan tersendiri bagiku. Lucu.
Dan yang menyentak :
Di tempat yang sama (kantin salman), masih dengan antengnya mengamati orang-orang pecinta dan pembenci sepak bola, seorang ibu berjalan berdua dengan seorang lansia (tampak seperti ibunya), mengambil tempat duduk tepat di sebelahku. Lagi-lagi (entah kapan aku bisa bosan), mengamati mereka. Sang ibu dengan sabar berbicara dengan lansia. Pembicaraan yang tampak tidak asik, tapi dia tetap tersenyum, dan si nenek terlihat senang. Seperti anak-anak!
Aku tertegun. Kapan aku menyayangi ibuku seperti itu? Aku membayangkan kehidupan mereka masing-masing, lalu terlintas..
hal apa yang mengharuskan seseorang menyayangi dan menghormati orang tua dan orang-orang yang memang lebih tua darinya?
Karena mereka sudah mengalami episode hidup yang belum pernah kita lewati.
Dan aku pun, belum pernah melewati episode-episode yang sang ibu tadi telah lewati. Rasanya lancang sekali, jika memandangnya rendah. Rasanya jadi lancang sekali, menyesal kalau-kalau di suatu waktu di hari kemarin, aku merendahkan seseorang dengan lintasan waktu yang lebih panjang dariku. Terlepas mereka melewatinya dengan hal-hal yang benar atau salah, dihormati tetap layak mereka dapatkan. Malu lah...
No comments:
Post a Comment