Di sekitarmu selalu ada orang-orang yang kau sayangi, dan kau juga punya hewan peliharaan yang kau sayangi...Dengan siapa kau lebih sering bermain? Dengan orang, atau dengan hewan kesayanganmu?
Pasti orang lah ya...Kalau diamati, semua orang yang 'curhat' sama hewan piaraan itu memang karena tidak ada satu 'orang' pun yang bisa dia ajak bicara. Selama ada orang, hewan bisa jadi nomer dua.
***
Bagaimana rasanya jadi hewan kesayangan? Yah, siapa yang tahu. Mereka setia karena majikannya yang memberinya makanan. Sepenuhnya karena makanan atau tidak, siapa yang tahu...yang jelas, sesetia apapun hewan peliharaan, sesayang apapun majikan terhadap mereka, mereka tetap nomor dua...
***
Tapi, apa itu jadi masalah buat mereka? Mungkin tidak...itulah bedanya hewan dan manusia. Mereka menjalankan tugas tanpa berpikir, sedangkan manusia terlalu banyak mikir.
Hewan mengenali majikannya tanpa banyak bertanya, tanpa banyak ragu. Manusia? Mungkin malah ga ngeh punya majikan.
Mungkin itu sebabnya juga, tidak ada hewan yang masuk neraka, meskipun mereka nomor dua.
***
Sebenarnya yang ingin kutulis saat memulai penggalan ketiga adalah : apa aku ini hewan peliharaan, yang selalu jadi cadangan untuk mereka?
Tapi hatiku, jalan pikiranku, dan jariku, ternyata bukan aku yang punya.
Allah selalu memberiku kejutan saat menulis. Setiap aku ingin menulis sesuatu, Dia membuatku menulis sesuatu yang lain. Itulah sebabnya, aku ingin menuruti majikanku tanpa berpikir.
Jakarta, 14 September 2012, 13.30
Inspired by Sang Chu (To The Beautiful You, Episode 10)
No comments:
Post a Comment